Kemajuan-kemajuan yang pesat dan mentakjubkan telah dicapai dengan segala keajaiban tehnik. Akan tetapi sungguh sayang kemajuan lahiriah ini tidak disertai kemajuan bathiniah. Bahkan sebaliknya malah! Justeru kemajuan-kemajuan yang dicapai dalam bidang lahiriah ini seolah-olah menjadi penghambat kemajuan bathiniah, bahkan telah membuat manusia mundur dalam bidang bathiniah.
Kalau kita bandingkan betapa beberapa ratus tahun yang lalu manusia masih mempergunakan gerobak yang di tarik kuda dan kini manusia menggunakan kendaraan bermesin yang hebat-hebat, bahkan dapat terbang dengan kecepatan melebihi suara, jelaslah manusia telah memperoleh kemajuan yang hebat di bidang lahiriah. Akan tetapi, kalau kita bandingkan pula keadaan bathin manusia ketika masih berkendaraan gerobak dengan bathin manusia sekarang, pula nampak bahwa di bidang ini mengalami kemunduranhebat! kejahatan makin merajalela, permusuhan manusia makin menghebat. Bunuh-membunuh makin menguasai seluruh negara di bagian dunia manapun juga. Mengapa demikian? Apakah justeru kemajuan lahiriah menyeret manusia mundur dalam bidang bathiniah? Kita dapat membuka mata melihat kenyataan dan jawabanya jelas: tidak kemajuan dalam bidang kebendaan jelas tidak mendatangkan kebahagiaan. Bukan berarti kita tidak semestinya maju dalam bidang kebendaan. Sama sekali tidak! akan tetapi kita tidak pernah mau meneliti dan menyelidiki tentang kehidupan bthiniah kita. Kita terlampau dibuyai oleh kemajuan lahiriah yang semuanya di tujukan pada pencapaian kesenangan yang sebanyak dan sebesr mungkin ! kita lupa bahwa semakin di kejar, kesenangan itu makin mencekram kita. Nafsu tidak pernah dapat di puaskan karena sekali di turuti, akan terus menyeret kita untuk mendapatkan yang lebih banyak dan lebih besar lagi. Dan justeru pengejaran kesenangan inilah yang menjerumuskan kita dalam segala bentuk kejahatan!
Seluruh kehidupan kita telah di kuasai dan di pengaruhi oleh hasrat yang satu, yaitu ingin senang! hasrat ingin senang ini sampai-sampai menyelinap ke dalam soal-soal yang kita namakan bidang bathiniah, sehingga sebagian besar dari kita memsuki suatu agama, partai, golongan, atau kelompok, hanya terdorong oleh hasrat ingin senang inilah! Marilah kita membuka mata meneliti dan mengamati diri sendiri. Tidakah di balik semua usaha kita itu tersembunyi hasrat yang terselubung? Hasrat ingin senang dan berpamrih untuk kepentingan diri sendiri.
INGIN SENANG! Apakah hidup ini harus menjauhi kesenangan, menolak kesenangan, lalu hidup di bertapa di gunung-gunung, atau guha-guha? Sama sekali tidak demikian! Kesenangan bukan hal yang jahat atau buruk. Manusia hidup berhak untuk senang! Kita mempunyai panca indra yang dapat merasakan kesenangan itu. Tapi kita harus menjadikan kesengan itu sebagai budak bukan majikan, karena kalau kesenangan itu menjadi majikan kita akan terseret ke dalamnya. Dengan kewaspadaan yang menyeluruh, sadar sepenuhnya, dan mengamati diri kita akan ter hindar dari pengejaran kesenangan yang menjadi majikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar