Senin, 11 April 2011

Keheningan Malam (Sajak )

Malam bercadar kabut, menutupi pandangan kearahmu
Hendak menyapa ku tak tau siapa, hendak bicara ku tak tau apa
Tanpa jembatan kata, aku tak bisa lagi kesana
Kebisuan


Menganga seperti jurang, kuteriakkan cinta kudengar cinta
Kuteriakkan rindu kudengar rindu, uteriakkan maki kudengar maki
Kau kini cuma gema, malam bercadar kabut
Karena udara begitu dinginnya, bisa-bisa aku membeku
Tak mampu kuhidupkan api, dari abu yang mendingin
Hanya ada arak dan setan, itupun jadilah
Untuk buatku tertawa

Walaupun tak bisa buat lupa
Kuminta pada jangkrik, hei, kau bernyanyilah
Kuminta pada bintang, hei, kau bersinarlah
Kuminta pada setan, hei, kau menarilah
Malam pun mengelam, merambatkan hitam
Di tanah makam

Tangan menggenggam, arak jahanam
Kuberharap seiring pagi, matahari akan usir kabut
Mencairkan kebekuan, dan perlihatkan hati
Apa adanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar